Saturday, March 24, 2012

Dufan

23 Maret libur nyepi loooh. Terus? gue harus seneng banget gitu? Ya bagi sebagian orang, libur di hari Jumat atau Senin akan sangat menggembirakan. Secara, bakal menjadi long weekend bo'. Namun kenyataannya, gue memang selalu punya long weekend setiap minggunya. Kuliah yang cuman 3 hari membuat gue punya banyak waktu luang di akhir pekan. Kondisi ini menguntungkan teman kampus gue yang rumahnya seputaran jabodetabek. Buat gue? Sama aja. Tetep aja cuman bakalan dikosan deui, kosan deui.

Tapi, libur kali ini ada yang beda. Libur yang benar-benar liburan. Kemarin, gue dan temen-teman SMA pergi liburan ke Jekardaaah yang super hot. Jam 00.30 pagi, gue udah di sms buat siap-siap berangkat. What? so early in the morning cin. Dengan setengah hati, gue dan wulan terpaksa merelakan waktu tidur dengan mempersiapkan segala hal yang akan dibawa. Sebelum berangkat kita mengalami kegalauan, apakah akan mandi atau tidak? Oke, atas berbagai macam pertimbangan, kita berangkat tanpa mandi (harap maklum dan ingat itu jam 00.30).  Setelah gue siap, sialnya temen gue pada ngaret lebih dari satu jam. Mereka tega membuang waktu tidur gue dengan sia-sia :'(

Setelah segala kegaduhan yang terjadi di Jatinangor, kita berangkat ke Bandung untuk menjemput teman gue yang lain. Makhluk yang dimaksud tidak dapat dihubungi, berkali-kali kita bergantian berusaha menghubungi dirinya. Seteleh berjam-jam dan dengan kejadian nyasar di Bandung, kita meluncur menuju tol pasteur dengan muatan  9 makhluk tuhan paling sexy #eh. Jam 4.00 kita masuk ke rest area buat solat subuh. Sambil menunggu azan, kita foto-foto dulu di parkiran. Ga peduli deh mau dibilang alay atau apa. Lagi siapaaa juga yang mau ngeliatin. Wong rest areanya sepi begitu.

didepan mesjid di rest area

Kelar solat subuh kita melanjutkan perjalanan. Beberapa menit kemudian kita masuk rest area lagi. kenapa??? Karena ada yang kelaparan, kita sarapan pagi dulu. Baru kali ini gue sarapan pagi se hedon itu. Sarapan di kfc? itu terjadi karena cuma kfc yang available. Ya sudah lah..

Entah apa yang terjadi diperjalanan, bangun-bangun gue udah di daerah Slipi aja. Kita sempat nyasar berkali-kali di jalanan Jakarta. Bermodal GPS dari handphone salah seorang teman, kita sampai di ancol. Jam 8 pagi kita sudah sampai di parkiran dufan. Apa-apaan? ini terlalu pagi masbro, loket pembelian tiketnya saja belum buka. Akhirnya, kita terpaksa menunggu di parkiran.
ngegembel

mukanya emang 'ga banget' tapi gue pengan upload aja
Lalu apa yang gue lakukan? Bulak-balik mobil-parkiran-toilet. Keluar-masuk nyari ATM. berjam-jam di parkiran, kita membuat kesibukan masing-masing. Ada yang baca buku, ada yang smsan, ada yang jepret-jepret dan tentunya ada yang sibuk dijepret. :P
ary -gue nunggu di mobil

Beberapa jam kemudian, setelah mengantri tiket. Kita masuk ke dufan. Semangat 45 gue langsung membara. Pokoknya kali ini gue harus nyobain wahana-wahana yang belum sempat gue coba waktu terakhir ke dufan, beberapa tahun yang lalu.

foto dulu dong ah

Wahana pertama yang gue dan teman-teman coba adalah alap-alap. Kenapa? Ya gak kenapa-napa. Cuman karena masih pagi. Kebetulan lewat deket wahana itu dan bener-bener lagi sepi. Gak ada antrian sedikitpun. Gak berapa jauh dari sana ada halilintar, yaudah deh, gue hajar naik halilintar 2 kali. Sekali lagi, itu karena antriannya masih sangat sedikit. Karena kemaren itu hari jum'at, para lelaki pergi solat jumat dulu. Selagi menunggu mereka, pada wece-wece iseng masuk ke istana boneka, karena adem bo'. Diluar lagi terik banget.

wulan-febu di depan istana boneka
Selesai solat jumat, gue pengen banget naik histeria. Tapi antriannya, hmm lumayan panjang. Gue sih tetep aja masuk ke antrian, sedangkan yang lainnya memilih untuk tidak ikutan. Dasar tuh semua, pada males banget ngantri. Akhirnya gue mengantri sekitar setangah jam lebih bersama dua orang teman gue. Selama gue nganti histeria, yang lainnya pergi mencoba wahana lain, tau deh tuh mereka kemana. Ujung-ujungnya ketemuan pas gue kelar berbasah-basah di arung jeram.

Mulai  lah kita jalan lagi, rencananya mau ke niagara-gara. Eh waktu di perjalanan ga sengaja liat tornado yang baru diaktifin. Tanpa pikir panjang, tanpa tanya-tanya temen yang lainnya, gue langsung lari ke antrian yang 'sekali lagi' sangat sepi. Tornado paling mantep lah pokoknya, baru kelar naik itu, gue langsung ngajakin temen-temen yang lainnya buat naik sekali lagi. Mumpung masih sepi. Sesudah nyoba buat yang kedua kalinya. Udah, cukup. Gue rasa 2 kali udah cukup. Gue mulai merasakan pusing.

Okei, diakhir cerita, gue mengakhiri petualangan di dufan dengan naik kuda-kudaan (ceritanya itu kita lagi memperagakan salah satu scene sinetron korea 'stairway to heaven')

Malam itu juga kita harus balik ke Bandung, karena harus balikin mobil rental. Sisa perjalanan pulang, selama di tol gue nyanyi-nyanyi karokean sampai suara gue parau. Dan yaaa, weekend gue kali ini berbeda dan menyenangkan. Sampai di kosan gak pakai ba bi bu, gue langsung tepar.


Wednesday, March 21, 2012

Momentum

Selalu ada momentum untuk memulai sesuatu. Momen untuk suatu perubahan.

Beberapa minggu belakangan, ada yang berubah dari dunia "anak kost" gue. Magic jar yang biasanya hanya teronggok manis dipojokan kamar, sekarang sudah mulai melaksanakan tugasnya kembali. Bahkan bukan hanya tugasnya, tapi juga tugas penggorengan dan kompor. Yup, sekarang gue punya kompor digital (baca: magic jar turun temurun) yang bisa diandalkan. Sekarang gue bisa masak berbagai macam makanan, gak cuman nasi putih.

Semua itu terjadi bukan tanpa sebab. Kembali lagi, karena ada momentumnya. Beberapa minggu yang lalu, salah satu kamar kosong di kosan gue sudah dihuni kembali. Kak Ine, begitu gue memangginya. Angkatan 2010, matematika. Karena gue kuncen kosan sini (baca: yang paling sering ada dikosan, karena ga bisa bulak-balik ke rumah :( ), gue-lah orang pertama yang berusaha sok kenal dan ngajak kenalan. :P

Baru beberapa hari Kak Ine ngekos disini, ada perubahan yang cukup kentara. Lantai-lantai bersih disapu dan dipel. Jendela ruang tamu dibuka. Toilet kinclong. Memang, senior yang satu ini rajin bener. Ah jadi malu. Karena gak enak ngeliat Kak Ine-nya bersih-bersih sendiri, gue mulai sok ikutan bersih-bersih. Ceritanya mau ikut bantu-bantu.

Tapi mari kita tinggalkanlah perkara bebersih ini. Sekarang fokus pada magic jar. Setelah gue menemukan fungsi lain dari benda ini, banyak ide-ide masakan yang muncul. Tapi, ya tetaplah ada kekurangannya. Gue tetap butuh kompor buat goreng-menggoreng. Suatu hari, Kak Ine yang berasal dari Bogor ini, menawarkan diri untuk membawa pencerahan di kosan ini dengan membawa seperangkat kompor listrik kecil. Semenjak hari itu, ada kegiatan baru buat gue pribadi. Biasanya, urusan perut gue serahkan pada warung-warung makan dekat kosan. Tapi sekarang, Kak Ine-nya sering masak, dan guenya sering makan masakan dia. Hahaha

Bebarapa makanan yang sudah pernah dibuat ya, masih sederhana aja sih (Ceritanya kan sedang di dalam kekurangan :P  ), beraneka macam telor,nasi goreng,martabak mie, nasi campur,nasi uduk,dll . Sekarang-sekarang ini masih dalam tahap pengembangan menu. Kalau sukses nanti, gue jualan aja kali ya ?? :P .

n.b. rencananya besok pagi mau tumis sayur-sayuran dan bikin bala-bala