Friday, February 12, 2010

Tribute to the rabbit

Tercatat 9 Februari 2010, gue dan temen-temen sekelas atas bimbingan guru biologi, telah berhasil mengudek-udek isi perut seekor kelinci kecil tak berdosa atas alasan ilmu pengetahuan.

Yippiee
"Bedah Kelinci"!! itulah kerjaan yang baru saja gue lakukan minggu ini. Sebagai penunjang materi Digestive system, kita ngelakuin bedah kelinci. Awalnya, balon (bakal calon) kelinci yang akan kita eksekusi ada 4 ekor. Namun atas dasar kekelincian (istilah apaan tuh..) kita memangkas jumlahnya menjadi 2 ekor saja. Diperjalanan, sehari sebelum hari H, 1 kelinci menjelang ajalnya lebih cepat dari yang kami perkirakan. Mungkin dia lebih rela mati dengan cara baik-baik.. Mungkin..

Bel tanda pergantian jam pelajaran sudah berbunyi.Bagi si kelinci, mungkin itu terdengar seperti lonceng kematian. And,, penjagalan pun dimulai (hehe). Si korban kita tampilkan dimuka publik(baca: didepan kelas) . Tampang si ibu rada bete, soalnya kelinci yang kelas gue sediain kecil banget. Si ibu maunya kelinci yang gede. Tapi karna keterbatasan yang ada, penjagalan dilanjutkan dengan si kelinci kecil sebagai korban.

Okei, pertama-tama beberapa lembar kapas dibasahi dengan cairan obat bius dan diletakkan didalam sebuah tabung. Lalu, kepala si kelinci dimasukin kedalam itu tabung. Beberapa menit kemudian si kelinci tepar. Dalam keadaan tak sadarkan diri si kelinci diletakkan dipapan bedah dan kesemua kakinya ditusukan dengan jarum, so posisinya telentang gitu..

Dengan gunting bedah ditangan, si ibu dengan sigap menguliti kelinci malang itu. Setengah jalan, gantian siswa yang ngelanjut mengulitinnya dan it's me. Gue memberanikan diri nyobain kerjaan itu. Awalnya gue ga tega, tapi gue penasaran pengen coba. Kapan lagi coba?

Selese menguliti bagian perutnya, bedah kelincipun dimulai. Masih dengan gunting yang sama selaput tipis entah apa namanya yang membatasi kulit dan organ-organ dalam tubuhnya diguntung. dan Huwalaaa.. terlihatlah dengan nyata itu semua organ-organ yang selama ini cuman gue baca dan liat gambarnya dibuku teks. Mana itu, usus, jantung,lambung,paru-paru, hati,pangkreas,ginjal,empedu,usus buntu dan lainnya jelas gue liat dan pegang.

Tugas selanjutnya, merentangkan ususnya, dan sekali lagi gue yang melakukan. Agak jijk memang awalnya, tapi setelah nyoba asik juga ternyata dan ketagihan.. :P
Megang usunya dan memotong selaputnya sampai itu usus panjang terentang. Pokoknya keren deh. Gue dan temen-temen lain berhasil memotong usunya tanpa putus. *prok prok prok*

dan inilah pengalaman pertama gue mengudek-udek isi perut makhluk hidup lainnya :D

6 comments:

aurora said...
This comment has been removed by a blog administrator.
aurora said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Ojak said...

hal ini tidak sesuai dengan pasal 2 pancasila yaitu "prikelincian yang adil dan beadab"

wahai kelinci aku cuma bisa bilang rest in peace

chanma said...

parah parah....

saya sebagai KELINCI LOVERS tidak terima hal itu terjadi..hwuuuaaa.......ikut sedih...

proton11 said...

oioioioioi....
parah2,,,,,,
ga sanggup saya ngeliatnya..

Tywity said...

@zaq : ahahaha,, mana pula pancasila pakai pasal? yang ada tu sila-sila pancasila.. :D

@chanma: yaa gimana dong, kan atas dasar ilmu pengetahuan. Jadi, kelincipun harus dikorbankan.

@irfan: kok ga sanggup? asik kok, cobain aja di praktikum bio sekolah kamu :D