Thursday, March 18, 2010
Harmonium tua
Senin selasa rabu kamis.. jum'at sabtu minggu, hari minggu tak sekolah..
Kalau gue bilang hari Minggu adalah hari MERDEKA untuk para siswa, setuju kah? Gue pribadi sih iya banget.
Weekday penuh diisi dengan segala hal yang berbau edukasi. Mulai matahari baru nongol sampai matahari udah tenggelam pun, kadang gue masih mengedar disudut-sudut kota (untuk apa?) tentulah untuk melakukan kegiatan 'menuntut ilmu'.
Prinsip gue, Minggu itu waktunya istirahat full, ga ada les, ga ada kegiatan lain diluar rumah. Full seharian dirumah!! Melakukan hal-hal yang ga bisa gue lakukan di weekday. Kalau dibikin istilahnya sih, 'hari mangalai-ngalai' :P
Apapun itu, yang pasti jangan paksa gue untuk keluar dari rumah kecuali kalau gue yang punya inisiatif sendiri.
Okeii
Minggu lalu, gue sedikit melenceng dari kebiasaan minggu itu. Gue ga full day at home. Kali itu gue pergi maen kerumah nenek yang jaraknya kira-kira 500 meteran dari rumah gue. Deket memang, cuman terakhir kali gue kesana sebulan yang lalu si.
Nyampe rumah nenek, biasalah gue main dulu sama sepupu-sepupu yang asli pada rese. Tapi, gue paling seneng gangguin tu makhluk pada ampe mewek trus pada ngadu sama nyokapnya. but weits.. gue ga bakal dimarahin si, palingan tante gue itu cuman ketawa doang. so.. aman!
Udah 3 jam lebih gue disana. Si Lani, sepupu yang masi bayi udah tepar. Ga ada lagi yang enak gue gangguin. Alhasil tangan-tangan ini mulai lincah merogoh-rogoh benda apa saja yang ada disekeliling gue. Mulai dari biskuit regal, oreo album foto jadul sampai kesuatu benda klasik yang sudah dari dulu gue amati. Tapi ga punya keinginan untuk mencari tau nama, kegunaan dan cara memakainya.
Akhirnya, sore itu gue menurunkan alat musik yang mirip piano itu kedepan pintu rumah agar bisa lebih jelas mengamatinya. Debu bertebangan saat gue membuka penutup yang terbuat dari rajutan itu. Gue pencet-pencet tuts benda itu berharap bisa mendengar bunyi yang dihasilkannya. Namun tak ada bunyi yang keluar. Apakah benda ini rusak? Gue tanyakan pada si empunya. "Nek, gimana cara maininnya nih?". "Tarik tuas yang putih itu, lalu kipas dibelakangnya" nenek menjelaskan.
Oke,sebatas menarik tuas putih, gue paham dan bisa. Cuman, apanya yang musti dikipas? Dikipas pake tangan gitu? atau gimana? gue bingung. Kiki, sepupu cowo gue sepertinya lebih kreatif mengutak atik bagian belakang dan Huwalaaaaa...
Terdengarlah bunyi lembut dari benda itu yang ternyata bernama HARMONIUM, bukan harmonika loo
Cara kerja harmonium ini adalah, hanya akan berbunyi saat tuas yang ada didepannya ditarik dan dipompakan udara kedalamnya. Bagaimana cara memompakan udaranya? Yaa, dibagian belakangnya ada kipas yang bisa kita tarik kedepan dan belakang sehingga udara masuk dan harmonium berbunyi saat tutsnya dipencet.
Entah bagaimana cara memainkannya yang benar, tapi biar ga ribet gue berkoordinasi sama kiki untuk memainkannya. Kiki bagian ngipas, dan gue bagian main :P
Sungguh koordinasi yang menyenangkan, karna gue pihak yang diuntungkan hehe
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
hmm... seumur-umur, baru denger itu barang.. apa tadi? akuarium? eh, harmonium...
hmmm... keren juga... dan aku yakin, suaranya pasti mantap... mau duet bareng langittimur??
maksud kakak
kamu sma berpa???
hehehe
wih
aku baru denger tentang harmonium,,,
@aurora: ahahah, suaranya lembut rif.. keren deh.. apalagi cara maininnya.. unik bgt
@ladyulia : aku juga baru tau kalo ada alat musik yang namanya harmonium :D
wah
anak smanten ya,,,
kelas berapa??
soalnya sepupu aku ada juga yang sekolah di sana
????
harmonium.harmonium....
mana bagus bunyinya dengn bunyi gitar?
Post a Comment