Rindu.
Rindu rasanya saya menulis di sini. Mengabadikan kenangan, baik senang maupun sedih dalam berbaris-baris kalimat. Sekedar untuk meninggalkan jejak dan ingatan. Kalau-kalau nanti saya lupa, saya sudah membuat back up ingatan saya di sini.
Kali ini ingin menulis dengan 'saya' tidak apa-apa ya? Sedang ingin saja. Mungkin nanti di postingan berikutnya akan menjadi 'aku' atau 'gue' . Tergantung suasana hati saja. Tidak konsisten ya? Hahaha saya bukan penulis profesional nyatanya. Jadi, tak apa ya? Siip
Hampir 2 tahun saya tinggal di sini. Di kota, hmm mungkin lebih tepatnya kecamatan. Ya, saya jauh-jauh hijrah ke tempat yang sepi sekali di akhir pekan, dan sudah seperti kota mati saat liburan ini untuk satu alasan. Studi. Kalau semua lancar dan berjalan sesuai waktunya, 2 tahun lagi saya akan wisuda. Saya akan pakai toga dan memegang ijazah,berfoto dan bergembira. Masih lama ya? Ahaha tak apa. Itu penyemangat saya. Itu garis finish saya di sini.
Hingga hampir 2 tahun ini, banyak hal yang terjadi. Banyak sekali. Sudah jelas, di sini tempat yang sama sekali berbeda dengan kota kelahiran saya, tempat saya lahir,tumbuh dan besar. Tempat saya masih bisa menggantungkan banyak hal, pada ayah dan ibu saya. Bukannya saya sama sekali lepas dari bantuan ayah dan ibu sekarang ini, tentu saja tidak. Siapa lagi yang membiayai kuliah, ongkos hidup dan segala kebutuhan saya? Tentu saja mereka. Hanya saja, saya 'dipaksa' untuk bisa mengambil keputusan-keputusan sendiri di sini. Jujur, dulu saya sangat benci untuk memilih. Tiap kali dihadapkan pada pilihan, saya tidak ambil pusing dan engacuhkannya saja. Saya terlalu malas dan takut untuk mengambil keputusan. Saya tidak suka di desak untuk menjatuhkan pilihan. Tapi.. hidup macam apa yang saya jalani tanpa memilih? Kesadaran untuk mulai berani memilih dan membuat keputusan dimulai dari tamat SMA.
So here i am. Hasil dari pilihan saya hampir 2 tahun yang lalu. Menjalani studi di sini tidak mudah. Jurusan yang saya ambil, hmm bukannya salah jurusan. Hanya saja masih kurang padu dengan diri saya. Tapi tiap mendapat ilmu baru diperkuliahan, saya merasa ya..saya suka jurusan ini. Tapi itu juga tidak lantas membuat semuanya jadi mudah. Butuh perjuangan juga tentunya.
Hidup di sini rumit rasanya. Ibarat mendaki, awalnya pasti akan sangat semangat. Apalagi ini untuk yang pertama kalinya mendaki, euforianya masih kuat. Terus terus mendaki, lebih tinggi, lebih jauh, lelah rasanya. Tentu saja lelah. Saya butuh istirahat beberapa saat untuk mengembalikan lagi stamina yang sempat turun karena kelelahan. Setelah itu, mendaki lagi teruus. Puncak tujuan kita. Jika dianalogikan dengan kehidupan nyata, maka saya sekarang sedang di tahap lelah, saya butuh istirahat. Bukaan, bukan istirahat yang lama dan panjang. Saya hanya butuh duduk diam sesaat dan ditambahkan motivasinya.
Ya, tahun ini mungkin tahun yang berat buat saya. Banyak tanggung jawab yang harus saya pikul. Semuanya menyita waktu,tenaga dan perhatian. Tanggung jawab itu juga beriringan dengan tugas utama saya yang tak boleh ditinggalkan, belajar. Kadang mereka tarik menarik membuat saya bingung. Belum lagi masalah pribadi yang kadang ikut menambah keruwetan hidup saya saat ini.
Ya.. sekarang istirahat sebentar tidak apa ya? Nanti kita lanjut mendaki lagi :D
Saturday, May 11, 2013
Wednesday, January 23, 2013
Out of comfort zone
Seorang teman berkata pada saya "harus berani keluar dari zona nyaman" . Saya tidak pernah bisa benar-benar mengerti maksud kalimat ini. Zona nyaman yang seperti apa yang dimaksud? Tapi sekarang saya sedikit bisa mengerti.. sepertinya
Tidak ada batasan pasti mana zona nyaman saya dan mana zona tidak nyamannya. Sekarang rasanya saya tidak sedang berada di zona nyaman karena tidak nyaman sama sekali. Entah apa sebab pastinya, perasaan seperti ini muncul beberapa bulan belakangan. Saya merasa seperti kehilangan semangat atas banyak hal. Ingin melakukan ini, lalu dibatalkan. Ingin itu, tapi gagal. Ingin yang lain tapi terlalu malas melakukannya atau yang lainnya terlalu takut.
Saya sudah jengah dengan perasaan ini. Pecundang sesungguhnya ada didalam diri saya. Memutuskan sesuatu adalah hal yang tidak sederhana sama sekali. Rasa takut sering timbul. Berbagai macam pertimbangan, dan resikonya. Seakan kegagalan adalah suatu hal yang paling tidak boleh dihadapi.
Puncak kekalutan itu sudah tampak. Beberapa waktu lagi saya akan sampai disitu. Masih adakah jalan lain untuk menghindarinya? Mungkin sekarang saatnya untuk berani dan tentunya tetap dengan perhitungan. Setelah itu apa? saya rasa berlari. Terlalu lama saya menetap di goa ini. Saatnya pergi meninggalkannya
Tidak ada batasan pasti mana zona nyaman saya dan mana zona tidak nyamannya. Sekarang rasanya saya tidak sedang berada di zona nyaman karena tidak nyaman sama sekali. Entah apa sebab pastinya, perasaan seperti ini muncul beberapa bulan belakangan. Saya merasa seperti kehilangan semangat atas banyak hal. Ingin melakukan ini, lalu dibatalkan. Ingin itu, tapi gagal. Ingin yang lain tapi terlalu malas melakukannya atau yang lainnya terlalu takut.
Saya sudah jengah dengan perasaan ini. Pecundang sesungguhnya ada didalam diri saya. Memutuskan sesuatu adalah hal yang tidak sederhana sama sekali. Rasa takut sering timbul. Berbagai macam pertimbangan, dan resikonya. Seakan kegagalan adalah suatu hal yang paling tidak boleh dihadapi.
Puncak kekalutan itu sudah tampak. Beberapa waktu lagi saya akan sampai disitu. Masih adakah jalan lain untuk menghindarinya? Mungkin sekarang saatnya untuk berani dan tentunya tetap dengan perhitungan. Setelah itu apa? saya rasa berlari. Terlalu lama saya menetap di goa ini. Saatnya pergi meninggalkannya
Saturday, January 12, 2013
mana kamu yang dulu?
Mana kamu yang dulu?? *sambil teriak ke hp, hd-ex , dan charger laptop*
Tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan dilakukan diruangan yang besarnya tak lebih dari 10 x 10 ubin 30 cm. Disini, tempat dimana aku menghabiskan sebagian besar waktu dalam kurun waktu 1,5 tahun belakangan. Tidak begitu banyak benda yang ada disini. Hanya sebuah lemari, kasur, meja belajar , rak kecil , dispenser, koper dan tumpukan buku serta materi perkuliahan. Hanya ada beberapa barang elektronik disini. Tidak ada televisi,radio, apalagi kulkas. Hanya ada laptop warisan dari abang dan teman-temannya.
Sepi. Ya, sering sekali sepi rasanya disini. Tapi untunglah , si laptop warisan yang walaupun sudah tua dan sakit-sakitan masih berjodoh dengan internet. Jadi disinilah aku, dengan laptop butut dan koneksi internet yang tidak stabil. Tak apalah, setidaknya aku tidak benar-benar sendiri. Masih ada Adhitia Sofyan yang setia menyanyikan lagunya setiap hari. Juga ada teman diseberang sana yang bisa menemani lewat tulisan.
Tapi belakangan, muncul masalah-masalah baru. Cooling pad yang sekarang menjadi longgar dan susah untuk berfungsi. Charger laptop yang kemaren rusak . Lalu sekarang hd-ex yang tidak berfungsi. Apa kabar folder-folder film,foto,lagu dan tugas-tugas kuliah yang kusimpan disitu? Sediih membayangkan mereka semua musnah.
Cepatlah kau sembuh hey.. aku merindukanmu :')
Subscribe to:
Posts (Atom)