Sunday, November 15, 2009
Am I a Bolang??
Bolang
Am I a bolang (bocah petualang) ?
Beberapa hari yang lalu, gue asik sharing story bareng intan dan indah. Tepat dijam pelajaran matematika. Gue ngerasa bosan. Satu-satu nya hal yang gue pikirin adalah ngoceh-ngoceh bareng yang lain.
Jadi, waktu itu kita ngebahas masa kecil kita masing-masing (ceile..). Dengan wajah sumringah dan penuh semangat gue mulai menceritakan masa kecil gue. Gimana asiknya, main disungai, nyaris hanyut, manjat pohon,main sepeda keliling komplek,bikin rujak dari buah hasil metik sendiri,main kasti tiap sore dideket mushola tempat gue ngaji, dan tentunya berpetualang, menemukan daerah hijau lain yang belum terjamah oleh anak-anak komplek lainnya.
Gue menceritakan cerita masa kecil gue itu, gimana tangan gue retak karna gratakan duduk di sofa. Gimana tangan gue ga sengaja kesiram air panas yang lagi dibawa nyokap, di bulan puasa. Gimana telinga gue bengkak gara-gara kejedot tiang. Gimana gue main kasti dilapangan mushala deket rumah dan cerita-cerita lain.
Pengelaman paling menyenangkan yang selalu gue ingat adalah gimana gue berpetualang menemukan dataran hijau luas yang berbukit dan tak berpenghuni. Hari itu hari yang tak kan terlupa bagi gue. Bermula dari ajakan teman-teman sepermainan gue untuk ikut bermain seperti biasa. Akhirnya gue menemukan sesuatu yang luar biasa. Gue bareng temen-temen yang lain ngumpul didepan mushala yang sudah seperti basecamp gue. Tempat balajar mengaji dan tempat bermain paling asoy. Tepat dibelakang mushala nurul anhar yang sekarang sudah menjadi mesjid itu, mengalir sungai yang penuh batu-batu besar dan kecil nan jernih dan asri, dihiasi oleh tebing-tebing disalah satu sisinya dan pohon-pohon rindang yang memiliki daun seperti akar yang menjulur panjang hingga menyentuh air. Gue memulai petualangan.
Tanpa persiapan apa-apa, kita berangkat menyeberangi sungai ke komplek sebelah. Sungguh, gue takut.Hal yang gue takutkan saat menyeberang adalah terpeleset dan hanyut.Gue ga bisa berenang masalahnya. Namun, atas support temen-teman, gue memberanikan diri untuk menyeberangi sungai itu. Tentunya dengan pinjaman tangan mereka untuk mencegah gue kepeleset. Sukses, gue sampai diseberang. Lega banget. Setelah semua anggota sukses menyebrang, petualangan berlanjut. Kita melewati jalanan komplek seberang yang relatif sepi dengan happy. Tak berapa lama, ketuya rombongan bang wahyu mulai mengganti haluan. Kembali ke sungai. What? jangan bilang.. Oh god,. Bener aja, gue musti menyeberang sungai lagi. Lagi??
Oh,, rasa takut gue lebih besar. 2 kali lipat dari sebelumnya, rute penyeberangan kali ini lebih berbahaya. Lebih sedikit batu pijakan yang saling berdekatan. Sekali lagi, suppport temanlah yang mengantarkan gue ke seberang.
Sampai diseberang, gue harus sedikit mendaki tanjakan bebatuan. Betapa terkejutnya gue melihat pemandangan yang terhampar sewaktu gue berhasil mendaki. Dataran hijau yang kosong dan bersih. Sumpah keren banget. Sementara gue masih sibuk ternganga dengan pemandangan yang pertama kalinya gue lihat, teman-teman yang lain sibuk menarik pelepah kelapa yang berjatuhan disekitar situ. Menyeretnya keatas bukit dan mendudukinya. Sedangkan seorang yang lain mendorongnya dari belakang hingga meluncurdengan mulus diatas tanah berumput itu. Wow.. amazing.
Gue menjajal permainan itu, mencari pelepah kelapa yang cukup tua dan meyeretnya mendaki bukit mini itu dan berseluncuran. Sangat menyenagkan, saat rambut gue berkibar diterpa angin, merasakan perasaan bahagia yang sungguh menyenagkan. Bebas,lepas dan tanpa beban. Sesuatu yang mungkin tak kan pernah gue rasakan sekarang. Berkali-kali gue mengulangi permainan itu. Sesekali berseluncur berdua dengan teman yang lain.
Setelah cukup lama bermain, gue musti pulang karna hari sudah semakin sore. Kami tidak boleh membuat orangtua kami panik dan melarang pergi bermain lagi dilain hari. Namun,dengan rute berbeda. Kali ini full jalur darat. Tidak ada acara menyeberang sungai lagi. Melewati semak-semak yang mirip hutan. Melewati pohon-pohon salak yang sepertinya waktu itu sedang berbuah. Pulang kerumah masing-masing dengan perasaan happy.
Benar-benar hari yang akan selau gue ingat.
Puas bernostalgia, gue menanyakan pengalaman indah dan intan. ternyata mereka ga mengalami masa kecil seperti gue as bolang, maybe. Setelah mendengarkan cerita mereka yang berbed dari gue. Indah dan ntan ternyata tipe anak rumahan atau anak pingitan. Huahaha. Mereka lebih banyak menghabiskan hari dirumah dan bermain permainan anak perempuan.
Dan gue berfikir, am i a bolang?
huahaha. maybe..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
hahaha
mantap pengalaman ma
anying ada gwnya...>,<
dinistakan pulakk!!!
"anak rumahan anak pingitan" >:O
iya dunk yoga..
hahaha,, mana pulak saia nistakan indah?
fakta.. :D
hahaha
bolang........
wah asik juga tuh tmpatnya ty......
jadi ingat masa lalu :(
Post a Comment